Abhecuek's Blog

4 merk kartu remi paling terkenal di dunia

Posted in Unik, aneh dan lucu by abhecuek on 13 Mei 2010

Diperkenalkan pada tahun 1927 dalam rangka memperingati Charles Lindbergh’s trans-Atlantik penerbangan dalam Spirit of St Louis, Aviator bermain kartu fitur berbatasan, monoton desain kembali didominasi kalangan. Mereka dapat dibandingkan dengan kualitas Bee dan kartu Bicycle dan tersedia dalam berbagai macam umum yang sama kembali warna, ukuran kartu, dan kartu konfigurasi.

Sebuah dek Bee Playing CardsBee Playing Cards adalah merek kartu kasino. Mereka pertama kali dibuat oleh Konsolidasi-Dougherty pada tahun 1892, maka angka 92 pa da Ace of Spades (dek poker standar yang sekarang dikenal sebagai tipe dek 92); yang diperoleh perusahaan USPC segera setelah. Bee bermain kartu memiliki berlian kembali, biasanya biru atau merah, meskipun disesuaikan kasino sering menggunakan kartu Bee menampilkan logo ditambahkan ke punggung. Tidak seperti kartu Bicycle, Bee bata s kartu memiliki punggung, membuat kartu menghadapi apapun yang terungkap bahkan sebagian terlihat jelas. Namun, berlian belakang kartu sangat teratur dan profil rendah dibandingkan dengan desain belakang lainnya, yang menyederhanakan bottom-berurusan dan bentuk-bentuk lain dari sulap-of-tangan.
Bee Playing Cards dapat dibandingkan dengan Bicycle Playing Cards, yang tidak seperti yang sering digunakan dalam kasino. Namun, Bee Playing Cards sering ditemukan di Hong Kong film.

Bicycle Playing Cards adalah merek populer standar bermain kartu, dan merupakan asli USPCC merek dan produk. Sejak 1885, merek Bicycle telah dibuat oleh Amerika Serikat Printing Company, yang, pada 1894, menjadi Amerika Serikat Playing Card Company di Cincinnati. Bicycle adalah merek dagang dari perusahaan itu. Mereka populer dengan penyihir dan penggemar kartu lain.

Bicycle
Poker tipe Standard geladak Poker 808.
Bicycle dengan logo yang terpercaya sejak 1885 b anner.The Bicycle khas dek (Tipe standar Poker-808) adalah masalah standar setumpuk kartu yang terdiri dari 52 Anglo-Amerika tradisional bermain kartu, dua pelawak, informasi kartu, dan kartu poker menggambarkan peringkat . Seperti kebanyakan deck, kartu standar pertama dari dek adalah unik-bergaya Ace of Spades. Bicycle merek dagang yang biasanya juga tercetak pada Ace of Spades. Jumlah jenis geladak sebuah Bicycle dapat ditemukan baik di bagian bawah kotak geladak dan pada batu dari Joker karya seni.

Bicycle bermain kartu yang dijual di berbagai menampilkan deck kartu yang berbeda (seperti untuk penggunaan di pinochle), kembali desain (termasuk pengendara tradisional kembali dan lebih tua Vintage punggung), wajah desain (termasuk Jumbo Indeks dan Lo Visi kartu untuk tunanetra , dan PokerPeek desain pada seri Pro mereka deck yang menyederhanakan melihat kartu hole), dan ukur an (seperti deck jembatan sempit, lebih tebal kartu Edisi Masters dirancang untuk bertahan lebih lama, dan Big kartu Bicycle yang empat kali ukuran kartu normal ). Apapun yang belum disebutkan secara tradisional tersedia dengan merah dan biru punggung, tapi belakang lainnya warna (termasuk hitam, perak, dan bahkan warna pastel) juga tersedia. Bahkan ada Kudus dek yang sepenuhnya hitam dan putih kecuali hati dan berlian merah di sudut-sudut kartu yang ses uai. Konsumen versi kertas plastik jenis KEM WSOP deck yang dijual di bawah merek Bicycle.
Sebuah Bicycle sampling Playing CardsBicycle bermain kartu kartu biasa digunakan dalam sihir dan berkembang, dan umumnya dianggap oleh para penyihir sebagai ka rtu bermain yang terbaik untuk sebagian besar trik, terutama yang trik dimana kartu menghadap perlu untuk disembunyikan (ini diperbolehkan oleh perbatasan putih di bagian belakang kartu). Selain deck khusus yang dirancang khusus untuk kartu trik, Bicycle juga membuat jenis lain non-standar deck kartu, seperti galah dek (yang terkandung dalam seni cermin-kotak) dengan berbagai jenis kartu biasa-perubahan yang dapat digunakan dengan teratur

KEM Playing Cards Plastik terbuat dari selulosa asetat, dan dia nggap sebagai standar emas of Poker bermain kartu karena mereka dianggap sebagai kartu yang paling tahan lama tersedia: mampu menahan bahkan mencuci dan masih bisa dimainkan. Hampir seluruh kamar USA casino poker menggunakan kartu KEM untuk alasan ini, meninggalkan kasino-kartu Bee tradisional untuk meja Blackjack. Sejak 2007, kartu resmi World Series of Poker telah KEM kartu plastik (meskipun mereka menanggung nama merek sepeda). Kartu KEM juga tersedia bagi konsumen (biasanya di toko-toko permainan khusus) dengan berbagai warna dan desain kembali di kedua poker (lebar) dan jembatan (sempit) ukuran

Tagged with: , ,

10 Film Terburuk Yang Pernah Diproduksi

Posted in Unik, aneh dan lucu by abhecuek on 13 Mei 2010

1. STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI

Film laga dengan latar belakang martial arts memang biasanya mengandalkan soal special effect dan koreografi tarung sebagai pilar utamanya. Mungkin dengan pertimbangan ingin mengubah stigma itu pula Andrzej Bartkowiak, sang sutradara, tak terlalu memperhatikan titik krusial ini. Akibatnya, usaha memperbaiki usaha awal mengadaptasi game Street Fighter ke layar lebar ini jadi sia-sia. Alur cerita cenderung datar dan mudah ditebak sementara ide cerita pun sudah basi. Ditambah lagi akting yang pas-pasan dan naskah yang kurang menggigit, lengkap sudah penderitaan film ini. Mau tak mau STREET FIGHTER: THE LEGEND OF CHUN-LI harus rela berada di jajaran film terburuk tahun ini.

2. OLD DOGS

Menyia-nyiakan potensi yang sudah ada di depan mata. Itulah kesan yang tertangkap setelah menyaksikan film karya Walt Becker ini. Bagaimana tidak. Ada dua nama yang bisa dijadikan jaminan film bagus bergabung dalam film ini tapi nyatanya fakta itu tak membuat film ini jadi sebuah tontonan yang menarik.
Naskah yang kurang kokoh dan sutradara yang tak mampu mengeksploitasi potensi dua aktor andal ini adalah penyebab tidak munculnya kekuatan yang dimiliki John Travolta dan Robin Williams. Akhirnya yang tersisa hanyalah joke-joke hambar dalam kerangka cerita yang kurang menggigit pula. Bayangkan betapa sia-sianya John dan Robin bermain dalam film ini.

3. WHITEOUT

Mengangkat kisah dari sumber yang sudah ‘besar’ memang kadang beresiko tinggi buat sang sutradara. Kalau gagal menyamai reputasi sumber aslinya maka caci-maki para penggemar sumber asli plus para kritikus jelas tak akan bisa dibendung lagi. Kenyataan pahit itulah yang dihadapi oleh Dominic Sena saat mengadaptasi komik berjudul Whiteout ke layar lebar. Entah kenapa, malah film yang juga diberi judul WHITEOUT ini jadi terlihat seperti mengekor film INSOMNIA dan parahnya lagi Kate Beckinsale tak mampu menghidupkan karakter Carrie Stetko seperti yang dilakukan Al Pacino saat bermain dalam INSOMNIA. Akhirnya, WHITEOUT jadi tak lebih dari sekedar film thriller biasa.

4. BRIDE WARS

Dua aktris berpotensi beradu akting dalam satu film yang tak didukung naskah yang memadai jadinya adalah BRIDE WARS ini. Film ini sebenarnya tak menawarkan banyak. Alur cerita cenderung polos dan tak memiliki ‘denyut’ yang cukup kuat. Artinya, yang terjadi selama 89 menit itu hanyalah ‘perpanjangan’ dari konflik yang pada titik tertentu terasa agak dipaksakan. Ini diperparah dengan tidak adanya latar belakang yang cukup kuat untuk mendukung karakter masing-masing tokoh sehingga di akhir cerita, film ini seolah berlalu begitu saja tanpa ada kesan yang cukup kuat. Alhasil, Gary Winick, sang sutradara, tak mampu menyelamatkan film ini dari jajaran film dengan nilai terendah di tahun 2009 ini.

5. SORORITY ROW

Berapa banyak film thriller yang dibuat berdasarkan ide yang dibawa oleh film berjudul SORORITY ROW ini? Jawabnya mungkin sudah terlalu banyak. Tapi nyatanya itu tak menghalangi produser dan sutradara menawarkan konsep serupa. Masalahnya, sampai saat ini masih ada peluang untuk mengeruk keuntungan dari konsep ini. Pasar masih suka ditakut-takuti dengan cara klasik meski pada dasarnya mereka sudah tahu persis apa yang bakal terjadi. Akhirnya dengan cerita yang sangat simple dan generik, yang tersisa hanyalah masalah mengulur waktu sampai memenuhi kuota untuk disebut sebagai film full feature. Tak heran jika film ini banyak mendapat kritikan dari pengamat film. Nyatanya, film dengan biaya produksi US$12,5 juta ini masih mampu mengembalikan modal awal pembuatan.

6. THE UGLY TRUTH

Konsep cerita yang sama sekali tidak menyimpang dari pakem film drama komedi bisa jadi adalah kunci kegagalan film ini meraih simpati para kritikus. Nyatanya memang tak ada yang baru dari film ini. Dari awal pun penonton sudah bisa memperkirakan bagaimana akhir dari film ini. Artinya, satu-satunya yang bisa dijadikan tumpuan agar penonton tak beranjak dari tempat duduk hanyalah alur cerita yang menarik dan kemampuan akting sang aktor dan aktris. Dalam kasus THE UGLY TRUTH ini yang paling banyak berperan justru adalah kemampuan akting karena alur cerita sebenarnya sudah tak mampu berbuat banyak. Itu pun masih belum mampu mengangkat pamor film ini agar lepas dari jajaran film dengan nilai terendah tahun ini.

7. I LOVE YOU, BETH COOPER

Fakta bahwa film ini diangkat dari kisah nyata ternyata bukanlah jaminan bahwa hasil yang disajikan akan menarik. Nyatanya I LOVE YOU, BETH COOPER yang konon didasarkan pada pengalaman pribadi Larry Doyle, sang penulis naskah, malah sama sekali tak terasa ‘hidup’.
Dengan naskah yang setipis itu, jelas tak banyak yang bisa dilakukan oleh para pemeran dalam film ini. Paul Rust tak mampu membuat karakter nerd yang ia perankan jadi berbeda dari para nerd sebelumnya. Untungnya Hayden Panettiere mampu sedikit menghidupkan suasana yang mulai terasa membosankan ini. Itu pun tak terlalu mampu membawa film ini jadi benar-benar sebuah hiburan yang fresh.

8. THE PINK PANTHER 2

Ada dua hal yang patut disayangkan dari film ini. Yang pertama adalah casting bagus yang tak diimbangi dengan naskah dan penyutradaraan yang sama bagusnya. Akibatnya para aktor dan aktris pendukung yang sebenarnya dapat ‘berbuat lebih’ seolah jadi karakter dangkal yang hanya muncul bergantian dari awal hingga akhir film.
Masalah kedua adalah gagalnya sang sutradara dam penulis naskah untuk menuangkan ide lama, The Pink Panther, menjadi sebuah tontonan yang berkualitas. Akhirnya, film ini hanya menjadi sekedar rangkaian humor fisik macam THE THREE STOOGES atau Warkop DKI yang dengan segera terlupakan ketika film berakhir.

9. DRAGONBALL EVOLUTION

Sekali lagi, adaptasi dari bentuk lain yang sudah lebih dulu populer tidak selalu menguntungkan. Bila bisa mengalihkan ‘jiwa’ dari kisah yang diadaptasi ke bentuk lain maka popularitas versi aslinya akan mendongkrak pamor film yang mengadaptasi. Sebaliknya jika gagal menangkap ‘roh’ tadi maka caci-maki para fans setia jelas tak terhindarkan. Dalam kasus DRAGONBALL EVOLUTION ini yang jadi masalah adalah banyaknya ‘penyesuaian’ yang harus dilakukan sang sutradara yang akhirnya malah membuat para fans manga ini jadi kecewa lantaran visualisasi sang sutradara telah menyimpang jauh dari visualisasi dalam komik. Situasi jadi lebih tak menguntungkan lantaran buat para penonton yang bukan penggemar manga, film ini juga tak memberikan sesuatu yang ‘jelas’.

10. TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN

Murni suguhan visual. Hanya itu yang akan Anda dapat saat menyaksikan film TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN. Alur cerita kurang menggigit dan naskah yang kurang tergarap dengan baik adalah masalah yang dihadapi film ini. Akhirnya yang tersisa dari film berdurasi sekitar 150 menit ini hanyalah CGI yang memang disajikan dengan baik.Soal efektif atau tidak yang pasti pesta CGI adalah tujuan utama Michael Bay membuat film ini. Ditambah lagi akting yang tak memadai dari Megan Fox maka mau tak mau Michael Bay harus merelakan film TRANSFORMERS: REVENGE OF THE FALLEN masuk ke daftar film terburuk tahun ini.

Tagged with: